Robbi Hakhiardy
Di balik pria yang agung, ada wanita
agung di belakangnya. Demikian orang bijak mengatakannya. Jika ada lelaki yang
menjadi cendekia, tokoh ternama, pendakwah, pemimpin yang disegani, atau
mujahid kesatria, lihat dulu siapa ibunya. Karena, ibu memiliki peran besar
dalam membentuk watak, karakter, dan pengetahuan seseorang. Ibu adalah ustazah
pertama sebelum si anak berguru kepada orang lainnya, kapan pun dan di manapun.
Ibu adalah
orang pertama yang memberikan nutrisi kehidupan berupa air susu dan kasih
sayang sebelum mereka bergelut dengan dinamika kehidupan –termasuk disini kehidupan
dakwah-. Maka, kecerdasan, keuletan, dan budi pekerti sang ibu adalah faktor
dominan bagi masa depan anak-anaknya.
Seorang ibu
memiliki peran penting dalam mendidik anaknya. Jika ia memainkan peran tersebut
dengan baik, kelak ia –bahkan masyarakat- akan memetik buah manisnya dari sang
anak berupa ketaatan dan kesuksesan. Namun, bila ia menyia-nyiakan perannya,
kelak ia akan menuai kedurhakaan, sikap kurang ajar, rasa malu, dan penyesalan.
Peran paling
mendasar yang dimainkan seorang ibu, di antaranya adalah menanamkan nilai-nilai
luhur dan budi pekerti mulia dalam dirinya sendiri terlebih dahulu karena orang
yang tidak punya sesuatu tidak mungkin memberi kepada orang lain.
Allah SWT
telah menentukan karakter seorang ibu yang baik dan salehah dalam surat an-Nisa
(4) : 34, “Maka, wanita yang salehah
ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada.
Maka dari itu, Allah telah memelihara mereka.” Karenanya, seorang istri
salehah lebih cocok untuk diajak membangun rumah tangga yang sakinah, mawaddah, wa rahmah, dan
melahirkan keturunan yang saleh lagi salehah.
Ustman bin
Affan pernah berpesan kepada anak-anaknya, “Wahai anak-anakku, sesungguhnya
orang yang hendak menikah itu ibarat orang yang hendak menyemai benih. Maka,
hendaknya ia memperhatikan dimana ia akan menyemainya. Dan, ingatlah bahwa
wanita yang berasal dari keturunan yang jelek jarang sekali melahirkan
keturunan yang baik. Maka, pilih-pilihlah terlebih dahulu meskipun sejenak.”
Dengan ini
sangat gamblang bahwa peran ibu sangat urgent dalam dunia pendidikan dakwah. Ia
adalah pemeran utama dan salah satu faktor terpenting yang melatarbelakangi
keberhasilan proses pendidikan dakwah itu sendiri. Dengan kesalehannya,
masyarakat akan menjadi saleh. Dan, sebab kebobrokan akhlaknya, masyarakat akan
menjadi amburadul. Ibu adalah pionir perubahan dan pencetak generasi brilian.
Tanpa ibu yang salehah, kita hanya akan menuai duri dan buah yang pahit di
tengah masyarakat.
No comments:
Post a Comment