Monday, February 27, 2012

Ibu Pionir Perubahan


Robbi Hakhiardy

                Di balik pria yang agung, ada wanita agung di belakangnya. Demikian orang bijak mengatakannya. Jika ada lelaki yang menjadi cendekia, tokoh ternama, pendakwah, pemimpin yang disegani, atau mujahid kesatria, lihat dulu siapa ibunya. Karena, ibu memiliki peran besar dalam membentuk watak, karakter, dan pengetahuan seseorang. Ibu adalah ustazah pertama sebelum si anak berguru kepada orang lainnya, kapan pun dan di manapun.
            Ibu adalah orang pertama yang memberikan nutrisi kehidupan berupa air susu dan kasih sayang sebelum mereka bergelut dengan dinamika kehidupan –termasuk disini kehidupan dakwah-. Maka, kecerdasan, keuletan, dan budi pekerti sang ibu adalah faktor dominan bagi masa depan anak-anaknya.

            Seorang ibu memiliki peran penting dalam mendidik anaknya. Jika ia memainkan peran tersebut dengan baik, kelak ia –bahkan masyarakat- akan memetik buah manisnya dari sang anak berupa ketaatan dan kesuksesan. Namun, bila ia menyia-nyiakan perannya, kelak ia akan menuai kedurhakaan, sikap kurang ajar, rasa malu, dan penyesalan.
            Peran paling mendasar yang dimainkan seorang ibu, di antaranya adalah menanamkan nilai-nilai luhur dan budi pekerti mulia dalam dirinya sendiri terlebih dahulu karena orang yang tidak punya sesuatu tidak mungkin memberi kepada orang lain.
            Allah SWT telah menentukan karakter seorang ibu yang baik dan salehah dalam surat an-Nisa (4) : 34, “Maka, wanita yang salehah ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada. Maka dari itu, Allah telah memelihara mereka.” Karenanya, seorang istri salehah lebih cocok untuk diajak membangun rumah tangga yang sakinah, mawaddah, wa rahmah, dan melahirkan keturunan yang saleh lagi salehah.
            Ustman bin Affan pernah berpesan kepada anak-anaknya, “Wahai anak-anakku, sesungguhnya orang yang hendak menikah itu ibarat orang yang hendak menyemai benih. Maka, hendaknya ia memperhatikan dimana ia akan menyemainya. Dan, ingatlah bahwa wanita yang berasal dari keturunan yang jelek jarang sekali melahirkan keturunan yang baik. Maka, pilih-pilihlah terlebih dahulu meskipun sejenak.”
            Dengan ini sangat gamblang bahwa peran ibu sangat urgent dalam dunia pendidikan dakwah. Ia adalah pemeran utama dan salah satu faktor terpenting yang melatarbelakangi keberhasilan proses pendidikan dakwah itu sendiri. Dengan kesalehannya, masyarakat akan menjadi saleh. Dan, sebab kebobrokan akhlaknya, masyarakat akan menjadi amburadul. Ibu adalah pionir perubahan dan pencetak generasi brilian. Tanpa ibu yang salehah, kita hanya akan menuai duri dan buah yang pahit di tengah masyarakat.

No comments:

Post a Comment