Muhammad Syarifudin, Depok
I. Saatnya Generasi Muda Islam Beraksi
Sekarang saatnya kita sebagai generasi muda islam harus
bergerak, bergerak ke arah yang
positif yang menguatkan iman dan mendekatkan diri kita kepada
Allah SWT. Dan sekarang juga saatnya kita bicara, berbicara
yang menjadi trendsetter dengan menjadikan Al-Quran sebagai panduan dan Rasulullah sebagai teladan. Salah satu aksi nyata itu adalah menjadi pemimpin. Mengapa harus pemimpin? Karena
dimanapun entah kita berada di masyarakat, sekolah, kampus, bahkan di rumah pun dibutuhkan pemimpin dimana memimpin masyarakat, organisasi, keluarga, dan diri sendiri yang juga butuh pemimpin yaitu kita. Lalu, seorang pemimpin mempunyai pengaruh terhadap siapa yang diaturnya, entah bergerak maju atau mundur kah. Maka, sebagai generasi muslim muda kita diamanahkan menjadi pemimpin dan mempunyai
dimanapun entah kita berada di masyarakat, sekolah, kampus, bahkan di rumah pun dibutuhkan pemimpin dimana memimpin masyarakat, organisasi, keluarga, dan diri sendiri yang juga butuh pemimpin yaitu kita. Lalu, seorang pemimpin mempunyai pengaruh terhadap siapa yang diaturnya, entah bergerak maju atau mundur kah. Maka, sebagai generasi muslim muda kita diamanahkan menjadi pemimpin dan mempunyai
tanggung jawab untuk
membangun kemajuan bagi tanah air yang tentunya
sesuai syariat islam.
Rasulullah
bersabda,
“Setiap kita adalah pemimpin dan dari kepemimpinan itu akan diminta pertanggung jawabnya. Seorang imam adalah pemimpin dan
akan diminta pertanggung jawaban atas kepemimpinannya. Seorang suami adalah
pemimpin dalam keluarga dan akan diminta pertanggung jawabannya atas kepemimpinannya.
seorang istri adalah
pemimpin dalam rumah
suaminya dan akan dimintai pertanggungjawabanya, Seorang
pembantu adalah pemimpin
terhadap harta majikannya,
dan akan dimintai pertanggungjawabannya. Setiap
kalian adalah pemimpin
dan akan dimintai pertanggungjawabannya”. (H.R.
Bukhari dan Muslim)
“Jadi pemimpin itu
susah, apakah saya
bisa?”, tanya seseorang kawan. Menjadi
pemimpin jalannya tidak mudah, penulis juga menyadari masih perlu proses belajar menjadi pemimpin. Namun, dengan
suatu proses belajar itu, Insya Allah kita bisa menjadi
pemimpin. Percayalah kawan-kawan
karena sesungguhnya pertolongan
Allah itu dekat apabila
kita memohon kepadanya. Sebelum kita bergerak menjadi pemimpin, kita
perlu membangun mindset terlebih
dahulu agar tercipta fondasi
kepemimpinan yang kokoh. Terus,
gimana caranya sih membangun mindset sebagai pemimpin? Sesuai firman
Allah,
“Kamu (umat islam) adalah umat yang terbaik….”(QS.
Ali-Imran:3)
Nah, sesuai firman
Allah tersebut, pertama agar bisa membangun
mindset sebagai pemimpin kita niatkan bahwa kita
bisa menjadi sosok pemimpin
yang bisa membawa faedah bagi
umat. Pepatah mengatakan,
“dimana ada kemauan, disitu
ada jalan”, pepatah
itu menjelaskan dimana ada niat
dan keyakinan yang kuat,
sesulit apapun rintangannya
pasti bisa dicapai. Setelah itu, kita membangun pola pikir bahwa
kepemimpinan bukanlah tidak semuanya bakat,
ada tahapan melewati proses
belajar yang bisa
panjang atau pendek. Haruslah kita menganggap bahwa kepemimpinan itu bisa diasah, dilatih, ditempa yang memiliki
proses yang panjang atau pendek sesuai dengan sejauh mana ikhtiar kita. Selanjutnya,
agar mindset dibangun, janganlah kita berpangku
tangan dan mengambil sikap safety. Kita harus mendongrak diri dari zona
nyaman aktivitas sehari-hari kita untuk menikmati proses menjadi pemimpin.
No comments:
Post a Comment