Sarah Hanifah
Dalam kehidupan yang serba sulit
seperti sekarang ini, banyak orang yang selalu berkeluh kesah dalam menjalani
hidupnya. Yang kaya mengeluh karena kekayaannya dan yang miskin mengeluh karena
kemiskinannya, hingga keduanya sama-sama tidak ada yang mensyukuri nikmat Allah
yang diberikan kepada mereka.
Ada satu kisah menarik yang
diceritakan Rasulullah dalam haditsnya, yang terjadi pada masa Nabi Musa.
Suatu hari ada seorang yang miskin datang menghadap Nabi Musa AS. Ia sangat
miskin pakaiannya compang-camping dan sangat lusuh dan kotor. Si miskin itu
kemudian berkata kepada Musa, “Ya Nabiullah, Kalamullah, tolong sampaikan
kepada Allah SWT permohonanku ini agar Allah SWT menjadikan aku orang yang
kaya”. Nabi Musa AS tersenyum dan berkata kepada orang itu, “saudaraku,
banyak-banyaklah kamu bersyukur kepada Allah SWT. Si miskin itu agak
terkejut dan kesal, lalu ia berkata, “Bagaimana aku mau banyak bersyukur, aku
makan pun jarang dan pakaian yang aku gunakan pun hanya satu helai ini
saja”!. Akhirnya si miskin itu pulang tanpa mendapatkan apa yang diinginkannya.
Beberapa waktu kemudian seorang
kaya datang menghadap Nabi Musa AS. Orang tersebut bersih badannya dan rapi
pakaiannya. Ia berkata kepada Nabi Musa AS, “Wahai Nabiullah, tolong sampaikan
kepada Allah SWT permohonanku ini agar Allah menjadikan aku seorang yang
miskin, karena terkadang aku merasa terganggu dengan hartaku itu”.
Nabi Musa AS pun tersenyum, lalu
ia berkata, “wahai saudaraku, tidakkah kamu bersyukur kepada Allah SWT.” Si
Kaya menjawab, “ Ya Nabiullah, bagaimana aku tidak bersyukur kepada Alah SWT?.
Allah SWT telah memberiku mata yang dengannya aku dapat melihat.
Memberiku telinga yang dengannya aku dapat mendengar. Allah SWT telah
memberiku tangan yang dengannya aku dapat bekerja dan telah memberiku kaki yang
dengannya aku dapat berjalan. Bagaimana mungkin aku tidak mensyukurinya”,
jawab si kaya itu. Akhirnya si kaya itu pun pulang ke rumahnya.
Beberapa saat kemudian apa yang
terjadi? Si kaya itu justru semakin ditambah kekayaannya karena ia selalu
bersyukur kepada Allah SWT. Dan si miskin justru menjadi semakin bertambah
miskin. Allah SWT mengambil semua kenikmatan-Nya sehingga si miskin itu tidak
memiliki selembar pakaianpun yang melekat di tubuhnya. Ini semua karena ia
tidak mau bersyukur kepada Allah SWT.
Kisah di atas mengingatkan kepada
kita, betapa pentingnya mensyukuri nikmat Allah. Jika kita bersyukur Allah akan
menambah nikmat-Nya dan jika kita ingkar, maka Allah akan murka kepada kita
dengan cara mencabut seluruh nikmat yang telah diberikan kepada kita. Mungkin
kita selama ini beranggapan bahwa nikmat Allah itu hanya berupa kekayaan harta
yang diberikan kepada kita, sehingga ketika kita ditakdirkan menjadi orang
miskin, seakan-akan dunia menjadi gelap dan menganggap Allah tidak adil.
Kisah Si kaya dan Si Miskin di
atas memberikan pelajaran kepada kita bahwa syukur nikmat dapat menjadikan
hidup kita lebih baik dan sebaliknya kufur nikmat dapat menjadikan keadaan kita
tidak semakin baik, tetapi justru menjadikan kehidupan kita semakin lebih
terpuruk. Maha Benar firman Allah yang mengatakan,
“Jika kalian bersyukur maka akan
aku tambahkan nikmat-Ku kepadamu dan jika kamu kufur, ketahuilah bahwa azabku
sangat pedih.”
Ketika kita berada dalam keadaan
terpuruk, baik ketika kita miskin, tidak mampu, tidak memiliki pekerjaan dan
sebagainya, kita beranggapan bahwa dunia telah kiamat dan banyak juga di antara
kita yang menganggap bahwa dunia ini tidak adil. Tetapi sebanarnya, nikmat Allah
kepada manusia, tidak hanya terbatas pada materi yang melimpah, tetapi setiap
apa yang ada pada kita, mulai dari ujung rambut hingga ujung kaki, merupakan
nikmat Allah yang tak terhingga jumlahnya. Nikmat sehat saja, sudah tidak
terbayang besarnya bagi kita dan kita baru bisa merasakan betapa besarnya
nikmat sehat itu, jika kita dalam keadaan sakit. Misalnya, ketika salah
satu ginjal kita sakit, kemudian harus operasi, tidak lagi bisa mengkonsumsi
makanan dan minuman sembarangan, maka pada saat itu kita baru merasakan bahwa
selama ini kita telah menyianyiakan nikmat yang diberikan Allah kepada
kita. Karena itu, seperti apapun keadaan kita, maka kita harus tetap
mensyukuri nikmat Allah.
No comments:
Post a Comment