Yeni Atika
Cahaya itu datang
mengetuk pintu hati dengan kelembutan dan seketika menjalar ke seluruh tubuh
menyebarkan kenyamanan…
Inilah saat aku mulai
mengenalNya..
Aku baru tahu bahwa
ternyata Dia amat menyayangi ku, Dia amat memperhatikan ku…
CintaNya pun teramat
manis untuk ku…
Namun aku tak mengetahui
bila saat itu dunia menatapnya dengan rasa cemburu!
Dalam diam, ia menyeret
ku pergi! menghindari cintaNya secara perlahan..
Membuai ku dengan
rayuan fana yang sementara
Membuat cahaya itu mulai
meredup dan semakin meredup mengiringi kepergian ku
Wahai Zat Yang Maha
Penyayang, aku tak ingin pergi lagi, ini sudah terlalu jauh!
Cukup sampai di sini
saja perjalanan meninggalkan Mu, aku tak sanggup lagi. Ini amat menyedihkan…
Tanpa Mu aku hilang
arah, aku tak lagi tahu dimana keberadaan ku yang sesungguhnya..
Bagai anak kehilangan
induk.
Keraguan pun datang
tanpa henti dengan pertanyaan yang tak dapat ku jawab.
Apalah kegunaan ku?
Untuk apa aku terus bernafas?!
Dan… siapa aku?! Sosok
ku tak lagi di tubuh ku.
Mengapa semua tak
senyaman dahulu?
Apa yang ku cari saat
ini? Apakah kebahagiaan?
Aku tak menemukannya!
Sekalipun aku berada di tempat luar biasa dalam negri ini.
Namun aku ingat. Aku
mengingatnya.
Saat aku mengenalMu,
semua terasa begitu indah.
Lalu, bagaimana cara
agar dapat kembali? Kini diriku berlumuran dosa juga kepedihan..
Aku terlanjur kering.
Bagai bunga tanpa air..
Yeni Atika
No comments:
Post a Comment